KASIH SAYANG SE0RANG GURU

 
PENDIDIKAN

-HANIS SYAMIRA BT HAJARUL SOFIAN-

---

Pendekatan Kasih Sayang Seorang Guru Terhadap Anak Didik
Oleh : E. Widiyati | 27-Jun-2007, 06:00:52 WIB


KabarIndonesia - Berilah sepenuh kasih sayang dalam mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid karena guru adalah penyuluh ke arah kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak didik kita untuk masa depan.

Guru memainkan peranan penting serta signifikan dalam usaha menjaring modal insan yang gemilang bagi negara dengan melahirkan pelajar yang bukan saja cemerlang tetapi juga sehat dan sejahtera.

Justeru dalam menghadapi masalah disiplin pelajar di sekolah, maka guru harus dapat menanganinya dengan cara pendekatan memberikan perhatian dan memberikan kasih sayang kepada mereka sebagai orang tua selama di sekolah, jangan jadikan murid yang tidak disiplin seperti budak yang perlu di hajar atau di straf.

Masih sering pada zaman modern seperti sekarang ini Guru melakukan hak sewenang-wenang terhadap anak didiknya, seperti contoh memukul dengan penggaris kayu besar yang biasa dipakai sebagi linial papan tulis karena tidak mengerjakan PR, atau di straf berdiri di halaman sekolah di bawah terik matahari selama 3 jam karena terlambat masuk sekolah, atau berdiri berjam-jam dengan kaki sebelah di tekuk.
Penggunaan pendekatan `keras’, yaitu memberlakukan hukuman disiplin seperti di atas bukanlah suatu pendekatan alternatif yang dapat menyelesaikan masalah.
Kalau seorang guru pandai mendekati mereka, dia pasti akan mengenal pribadi dan latar belakang mereka sebagai seorang murid yang mana mereka juga memiliki pelbagai problem yang mereka hadapi ketika berada di luar sekolah.
Maka ada kalanya bagi mereka sekolah menjadi tempat bagi sesetengah pelajar untuk mencurahkan rasa terpendam dalam diri mereka.

Oleh karena itu, guru hendaklah memberikan penuh perhatian, tumpuan dan kasih sayang kepada murid, bukan sekedar mencurahkan ilmu saja agar mereka dapat menyelesaikan masalah emosi serta pribadinya.

Bahkan guru dapat membantu seseorang murid berubah dari sifat negatif, pesimis dan sedih kepada positif, berani, percaya diri serta tidak mudah berputus asa.